Tujuan perencanaan organisasional pada
umumnya adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi, dimana tanpa
adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi. Perencanaan
organisasional memiliki 2 tujuan khusus. Berikut ini adalah penjelasan dari
kedua tujuan tersebut:
1. Perlindungan (protective), yaitu meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian
di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang
berhubungan.
2. Kesepakatan (affirmative),
yaitu meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
Henry Fayol mengemukakan enam belas
garis pedoman umum yang dapat digunakan ketika mengorganisasi sumber daya – sumber
daya, dimana garis pedoman tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1949.
Berikut ini adalah enam belas garis pedoman tersebut.
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional
secara bijaksana.
2. Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan,
sehingga konsisten dengan tujuan – tujuan, sumber daya – sumber daya, dan
kebutuhan dari persoalan tersebut.
3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik,
dan menuntun (struktur manajemen formal).
4.
Mengkoordinasi semua aktivitas – aktivitas dan
usaha – usaha.
5.
Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan
tepat.
6.
Menyusun bagi seleksi yang efisien, sehingga
tiap – tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik,
dan tiap – tiap karyawan ditempatkan pada tempat yang mendukung penyumbangan
tenaga secara maksimal.
7.
Mendefinisikan tugas – tugas.
8.
Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9.
Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi
jasa yang diberikan.
10.
Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan
kekeliruan.
11.
Mempertahankan disiplin.
12.
Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten
dengan kepentingan umum dari organisasi.
13.
Mengakui adanya satu komando.
14.
Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.
15.
Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.
16.
Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan
kertas kerja.
Pembagian tenaga kerja dilakukan
untuk membedakan berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota
organisasi, sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah atau tugas-tugas
dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu.
Keuntungan dari pembagian tenaga kerja adalah sebagai berikut.
1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu,
sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu
tugas ke tugas yang lain.
3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan
membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien.
4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana
melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk.
Kerugian dari pembagian tenaga kerja adalah sebagai
berikut.
1.
Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi
dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia.
2.
Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi
sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.
Chester Barnard menjelaskan hal-hal
yang dapat menyebabkan manajer menerima banyak perintah. Perintah manajer yang
diterima akan semakin banyak dalam jangka panjang jika:
1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh
manajer dan dikenal semua anggota organisasi.
2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran
komunikasi formal melalui dari mana dia menerima perintah.
3.
Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat
langsung.
4. Rantai komando yang lengkap digunakan untuk
mengeluarkan perintah.
5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang
memadai.
6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya
untuk urusan organisasional.
7. Suatu perintah secara otentik memang berasal
dari manajer.
Sumber:
No comments:
Post a Comment