Friday, October 10, 2014

Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

            Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan satu sama lainnya, tetapi keduanya memiliki makna yang berbeda. Imu pengetahuan pun dapat diuraikan menjadi dua kata yaitu ilmu dan pengetahuan, dimana keduanya memiliki makna yang berbeda pula. Pertama-tama perlu diketahui pengertian dari filsafat. Filsafat berasal dari bahasa yunani, yaitu philosophia atau philosophos.  Philos atau philein artinya teman atau cinta dan shopia atau shopos artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian dari filsafat yaitu mencintai hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan yang berupa sebuah kebijaksanaan atau hikmah.
Filsafat juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan berfikir untuk mencari solusi hakiki dari sebuah permasalahan sehingga diketahui kebenaran atau hakikat sesungguhnya dari permasalahan itu sendiri. Filsafat dapat membuat manusia menjadi lebih jernih dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, dan mengambil kesimpulan. Tetapi filsafat juga dapat membuat manusia memandang suatu permasalahan berdasarkan hasil fikirannya sendiri dan sesungguhnya belum diketahui kebenarannya. Hal tersebut dapat menyebabkan kesesatan dari manusia itu sendiri jika memandang suatu permasalahan tanpa terbukti suatu kebenarannya.
            Berfilsafat memilki kesamaan dengan berfikir. Terdapat ciri-ciri berfikir dalam berfilsafat, yaitu:
1.      Radikal, yaitu berfikir sampai ke akar permasalahannya.
2.      Sistematik, yaitu berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab.
3.      Universal, yaitu berfikir secara menyeluruh, tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.
4.      Spekulatif, yaitu berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.
              Filsafat juga memiliki cabang-cabang dalam berbagai aspek yang menjadi objek untuk difikirkan. Cabang-cabang tersebut antara lain, logika (hal yang benar dan salah), etika (hal yang baik dan buruk), estetika (hal yang indah dan jelek), metafisika (hakekat keberadaan zat, pikiran, dan kaitannya), politik (organisasi pemerintahan yang ideal), dan lain sebagainya.
             Setelah memahami filsafat, saatnya beralih ke ilmu pengetahuan. Ilmu merupakan proses menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu akan menghasilkan rumusan-rumusan yang pasti dengan perolehan ruang lingkup yang terbatas atau khusus. Menurut kamus besar bahasa indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang tersebut. Ilmu bersifat pasteriori, yaitu kesimpulan ditarik setelah melakukan pengujian berulang. Perbedaannya dengan filsafat yaitu, filsafat bersifat priori, dimana kesimpulan ditarik tanpa pengujian melainkan melalui pemikiran dan perenungan.
          Pengetahuan merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk mengetahui sesuatu melalui pengamatan, pengalaman, dan aktivitas lainnya yang dilakukan secara sadar. Terjadinya pengetahuan disebabkan oleh pengalaman indra (sense experience), nalar (reason), otoritas (authority), intuisi (intuition), wahyu (revelation), dan keyakinan (faith). Pengetahuan juga dapat didefinisikan sebagai kepercayaan yang benar, kalau tidak benar maka bukan merupakan suatu pengetahuan melainkan suatu kekeliruan atau kontradiksi. Berdasarkan hal-hal yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat diketahui definisi dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah sebuah definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat sesuatu. Ilmu pengetahuan berbentuk teori dan hukum. Terdapat ciri-ciri pokok dari ilmu pengetahuan, yaitu:
1.      Empiris, pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2.   Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan. pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3.     Objektif, ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4.   Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedala bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5.      Verifikatif, dapat diperiksa kebenaranya oleh siapapun juga.
            Hubungan dari filsafat dan ilmu pengetahuan dituangkan dalam filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikan ilmu (pengetahuan ilmiah). Berikut ini adalah gambar bidang-bidang kajian filsafat.
            Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis artinya ilmu pengetahuan ilmiah dalam upaya menjelaskan setiap gejala selalu berlandaskan suatu teori. Tetapi teori itu sendiri bersifat abstrak dan merupakan puncak piramida dari susunan tahap-tahap proses mulai dari persepsi sehari-hari/bahasa sehari-hari, observasi/konsep ilmiah, hipotesis, hukum, dan puncaknya adalah teori. Cara kerja ilmu pengetahuan ilmiah untuk mendapatkan kebenaran oleh Karl Popper disebut siklus empiris, yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber: