Saturday, October 13, 2012

Manusia dan Cinta Kasih


Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan sangat suka atau sayang yang terjalin dengan seiringnya waktu. Cinta tidak bisa muncul begitu saja. Sesuatu tidak bisa dikatakan cinta bila tak ada pembuktiannya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta dengan belas kasihan atau dengan cara yang lembut. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan atau kelembutan dengan pembuktian. Cinta sama sekali bukan nafsu, pernyataan tersebut sangat penting khususnya bagi remaja yang tingkat nafsu seksualnya sedang bergejolak. Karena nafsu bisa muncul begitu saja, tetapi cinta tidaklah bisa. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah:
1. Cinta bersifat manusiawi, hanya pada manusialah cinta tumbuh dan berkembang, sedangkan pada binatang terbatas pada naluri untuk melindungi.
2. Cinta bersifat rokhaniah, sedangkan nafsu sifatnya jasmaniah. Rasa cinta dapat memberikan semangat dalam hidup bagi orang yang mencintai dan bagi yang menerimanya, dirasakan sebagai kebahagiaan. Sedangkan nafsu cenderung memuaskan dorongan seks semata.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu senantiasa menuntut.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang tersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya: Katakanlah: ‘‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.“ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Dapat disimpulkan bahwa cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Dan cinta tingkat terendah adalah cinta kepada pekerjaan, harta, dan tempat tinggal.

Cinta Menurut Ajaran Agama
- Cinta Kepada Allah dan Rasulullah
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah dan Rasulullah. Cinta kepada Rasul ditulis Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan sosok ideal dan sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Tetapi tidak dapat dikatakan cinta bila tidak ada pembuktiannya. Maka dari itu, sebagai umat islam, kita harus membuktikan cinta kita kepada Allah dan Rasulullah dengan sepenuh hati mengikuti ajaran-Nya.
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang membahayakan dirinya berupa kesalahan-kesalahan.
- Cinta Kepada Sesama Manusia
Manusia membutuhkan cinta antar sesama, agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya dan tidak membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah memberi isyarat tentang kecintaan manusia dengan sesamanya dengan saling membantu, tolong menolong, menghargai, dan menghormati.
- Cinta Seksual
Cinta merupakan faktor penting dalam rumah tangga. Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Terdapat penjelasan dalam Al-Quran surah Ar-Rum ayat 21:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”

Kasih Sayang
            Pengertian kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan perlakuan untuk kebaikan atau kebahagiaan orang tersebut. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
            Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lebih dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Kasih sayang pun diperlukan dalam mendidik anak. Karena jika orang tua mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, maka akan membentuk kepribadian anak yang baik.
            Selain itu, kasih sayang juga diperlukan dalam hubungan antara suami istri. Karena dengan begitu, hubungan tersebut akan berlangsung lama dan bisa meminimalisir permasalahan antar suami istri. Akan pula tercipta keharmonisan dan kebahagiaan.

Kemesraan
            Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya kasih mengatakan “Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Terdapat tingkatan dalam kemesraan, yaitu:
1. Kemesraan Dalam Rumah Tangga
Merupakan kemesraan atau hubungan akrab antara suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun-tahun pertama perkawinan kemesraan masih sangat terasa, tapi seiring berjalannya waktu dan kebutuhan yang semakin banyak kadang-kadang kemesraan yang ada mulai luntur, yang disebabkan beberapa beberapa faktor. Salah satunya adalah pasangan tersebut sudah jarang menunjukkan rasa kasih sayang antara satu sama lain.
2. Kemesraan Manusia Usia Lanjut
Kemesraan bagi manula berbeda dengan kemesraan lainnya. Kemesraan itu dapat diwujudkan pada waktu makan, duduk, jalan-jalan, menonton tv, dan lain-lain.

Belas Kasih
Belas kasih merupakan emosi dalam diri manusia yang berupa empati yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan seseorang. Dengan belas kasih, manusia dapat merasakan ketenangan. Dalam sudut pandang islam, belas kasih ditunjukkan tanpa memandang siapa orang tersebut. Terdapat sabda Rasulullah: ''Yang bisa masuk surga hanyalah orang yang mempunyai rasa belas kasihan.” Belas kasih pun termasuk amal yang paling disukai Allah, seperti penjelasan Khalifah Umar bin Abdul Aziz: “Amal yang paling disukai Allah ada tiga, yaitu memberi maaf sewaktu ada kesempatan membalas dendam, berlaku adil saat emosi, dan menaruh belas kasihan terhadap sesama hamba Allah.''
            Menebar rasa cinta haruslah menyeluruh, tidak pandang bulu, bahkan kepada para preman sekalipun. Kepada mereka, kita tidak boleh mengutuk dan mengumbar dendam. Rasulullah SAW, bahkan menyuruh kita prihatin dan mendoakan mereka: Alhamumma irhamhu. Allahumma tub 'alaihi (Ya Allah, kasihanilah dia. Ya Allah, ampunilah dia). Cinta kepada sesama adalah tolok ukur iman seseorang. Rasulullah SAW menegaskan, ''Bila seseorang tidak punya rasa belas kasihan terhadap sesamanya, maka Allah pun tidak menaruh kasihan kepadanya.'' (riwayat Bukhari-Muslim).


Cinta Kasih Erotis
            Cinta kasih antar lawan jenis yang didasari nafsu ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
            Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan penyatuan. Cinta kasih tersebut sebenarnya timbul melalui penemuan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain dan hanyalah dalam segi-segi erotisme, tetapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam. Cinta kasih erotis sebenarnya hanya diperuntukkan bagi sepasang suami istri. Karena mereka memang membutuhkan penyatuan untuk menjalankan suatu hubungan.


Sumber:

No comments:

Post a Comment